Demi Selembar Pembalut, Gadis Kenya Terpaksa Lakukan Hubungan Intim

Demi Selembar Pembalut, Gadis Kenya Terpaksa Lakukan Hubungan Intim


Bagi masyarakat Indonesia, pembalut mungkin item yang cukup mudah untuk mendapatkan.
Namun, berbeda dengan negara di benua Afrika, Kenya.

Dilansir dari diterbitkan pada tahun 2018 yang lalu, penelitian dari UNICEF mengatakan 10% perempuan muda di Kenya Barat, mengaku berhubungan seks transaksional untuk mendapatkan pembalut.

Andrew Trevett, kepala Air, Sanitasi dan Hygiene UNICEF Kenya mengatakan bahwa itu bukan gadis biasa pelecehan seksual dalam pertukaran untuk barang saniter.

Kami memiliki ojek sepeda motor yang disebut boda-boda. Gadis-gadis yang terlibat dalam seks dengan sopir bukannya pembalut, kata Andrew.

Selain kemiskinan, barter seks dengan bantalan ini terjadi karena barang saniter tidak tersedia di desa-desa.

Di pedesaan, transportasi sulit dan jika ada, para wanita akan mengalami kesulitan membayar tarif.
Sementara di beberapa desa terpencil, tidak ada layanan transportasi umum untuk jalan tidak ada.

Selain itu, pendidikan seks juga masih dianggap tabu di lingkungan masyarakat setempat.

Ini mengarah ke kedua anak perempuan dan anak laki-laki tidak menerima informasi apapun mengenai menstruasi.

Ibunya diam, bahkan sekolah tidak mendidik sama sekali.

Judy, seorang siswa sekolah menengah trauma dengan seks pengalaman bertransaksi dengan pembalut.

Ketika Anda pertama kali menstruasi, Judy masih duduk di kelas 7.

Dia sedang mengikuti pelajaran olahraga dan temannya melihat ada darah di pahanya.
Judy yang pertama kali melihat dia bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Kemudian temannya, Mary meminta izin untuk guru olahraga untuk membawa Judy kembali karena tidak enak badan.

Ternyata Mary telah mengatur pertemuan dengan dua pengemudi boda-boda dan memintanya untuk membeli bantalan baru dan celana.

Judy segera mengenakan bantalan ini dan membawa beberapa sisanya untuk digunakan di rumah.
Maria bertanya Judy bukan untuk mengatakan kepada orang tuanya dan mengingatkan Judy mengucapkan terima kasih kepada sopir boda-boda.

Mary mendesak Judy untuk menerima baik pengemudi niat boda-boda yang bersedia untuk memberikan pembalut setiap bulan.

Bahkan sopir boda-boda juga membelikan Judy ponsel jadi saya bisa langsung tahu jika ada masalah.

Jatuh ke dalam perangkap pengemudi boda-boda untuk berhubungan seks, dia akhirnya hamil pada tahun 2016 dan melahirkan seorang bayi laki-laki pada tahun 2017 lalu.

Judy penyesalan hanya karena pembalut, ia bersedia untuk melakukan hubungan seks.

Tapi sekarang Judy kembali ke berkat sekolah untuk konseling dan bimbingan dari guru.

Komentar

Posting Komentar